Friday, January 20, 2012
7:52 AM
2 comments
Bergerak
bergerak bukan sejauh-jauhnya kita melangkah, bukan setinggi-tingginya kita terbang. tapi seberapa berartinya langkah kita, dan seberapa ingatkah kita pada daratan.
Friday, December 16, 2011
5:10 AM
1 comment
Aku dan Mama
Sedikit Cerita Sebelum Operasi
Dulu pas sebelum gua di operasi, dengan wajah pucat orang mati gua didorong sama suster pake kursi roda. dengan gampangnya gua mikir mungkin itu adalah waktu terakhir gua.
masih inget ada orang yang liatin gua dengan wajah lirih, prihatin, kasian. di ruang tunggu rontgen hidung gua udah mimisan. mama nangis dibelakang gua, dan gua tau itu. mama balik badan liat gua dan ngasih gua dorongan, mama senyum lalu hibur gua. waktu itu gua juga masih sempet mikir, apa seudah operasi gua masih bisa liat wajah mama, senyum mama, kerja keras mama, bisa ngerasain masakan mama, pelukan, ciuman, elusan, apa gua masih bisa bales jasa mama. dan tepat pukul 09.12 mama bantu gua motong rambut gua, mama bilang aku cantik. lalu tepat pukul 09.37 gua ninggalin mama ke ruang operasi, mama cium dan peluk gua dengan senyum yang sangat indah dan masih gua inget. seperempat pintu tertutup gua liat mama nangis. dan gua sadar, kalo selama ini gua cuma beban dipikiran mama, apalagi kalo gua mati dulu apa yang bisa gua kasih sama mama? gua semangat ngejalanin operasi, sebelumnya gua bilang sama dokter "dokter, aku mohon hati-hati, aku masih mau liat mama senyum dan bahagiain mama", dokternya senyum. lalu dokter ngiket tangan gua, kaki gua, nyalain lampu operasi, gua dikasih infusan, dan dokter ngasih cairan bius total.
beberapa jam kemudian gua bangun, dan yang pertama gua liat adalah senyuman indah mama.
Dulu pas sebelum gua di operasi, dengan wajah pucat orang mati gua didorong sama suster pake kursi roda. dengan gampangnya gua mikir mungkin itu adalah waktu terakhir gua.
masih inget ada orang yang liatin gua dengan wajah lirih, prihatin, kasian. di ruang tunggu rontgen hidung gua udah mimisan. mama nangis dibelakang gua, dan gua tau itu. mama balik badan liat gua dan ngasih gua dorongan, mama senyum lalu hibur gua. waktu itu gua juga masih sempet mikir, apa seudah operasi gua masih bisa liat wajah mama, senyum mama, kerja keras mama, bisa ngerasain masakan mama, pelukan, ciuman, elusan, apa gua masih bisa bales jasa mama. dan tepat pukul 09.12 mama bantu gua motong rambut gua, mama bilang aku cantik. lalu tepat pukul 09.37 gua ninggalin mama ke ruang operasi, mama cium dan peluk gua dengan senyum yang sangat indah dan masih gua inget. seperempat pintu tertutup gua liat mama nangis. dan gua sadar, kalo selama ini gua cuma beban dipikiran mama, apalagi kalo gua mati dulu apa yang bisa gua kasih sama mama? gua semangat ngejalanin operasi, sebelumnya gua bilang sama dokter "dokter, aku mohon hati-hati, aku masih mau liat mama senyum dan bahagiain mama", dokternya senyum. lalu dokter ngiket tangan gua, kaki gua, nyalain lampu operasi, gua dikasih infusan, dan dokter ngasih cairan bius total.
beberapa jam kemudian gua bangun, dan yang pertama gua liat adalah senyuman indah mama.
Thursday, November 24, 2011
5:02 AM
2 comments
Guru dan Anda
Jangan lupa, setiap keberhasilan yang anda raih itu berkat kerja keras anda dan guru yang telah mengajarkan anda tentang ilmu, pengalaman, keberhasilan, dan cara mensyukuri keberhasilan itu sendiri.
Anda bisa berkata bahwa guru itu sering memarahi anda. tapi anda tidak pernah memahami isi hati seorang guru. Ia marah karena sayang kepada anda. Jangan terobsesi dengan semua kata-kata kemarahan yang ia keluarkan. Tapi obsesikan pikiran anda pada setiap kalimat yang menandakan bahwa ia mengkhawatirkan masa depan anda.
Anda bisa berkata bahwa guru itu sering memarahi anda. tapi anda tidak pernah memahami isi hati seorang guru. Ia marah karena sayang kepada anda. Jangan terobsesi dengan semua kata-kata kemarahan yang ia keluarkan. Tapi obsesikan pikiran anda pada setiap kalimat yang menandakan bahwa ia mengkhawatirkan masa depan anda.
Tuesday, November 22, 2011
1:46 AM
No comments
Kereta dan Aku
Kereta itu melaju terlalu cepat, aku tak bisa mengejarnya jika hanya dengan berjalan kaki/berlari dari stasiun yang dituju kereta itu. tapi Tuhan mengajarkan aku arti kesabaran, usaha, kerja keras, pantang menyerah, dan rasa syukur untuk mencapainya.
#setiap cita-cita yang kita inginkan, yang berada jauh didepan kita. pasti akan tercapai jika kita mau bersabar, berusaha, bekerja keras, pantang menyerah, dan bersyukur.
#setiap cita-cita yang kita inginkan, yang berada jauh didepan kita. pasti akan tercapai jika kita mau bersabar, berusaha, bekerja keras, pantang menyerah, dan bersyukur.
Monday, November 21, 2011
6:08 PM
No comments
Keterbatasan dan Kemampuan
Ingat, jangan pernah merasa rugi terhadap kekurangan. Contoh, di australia ada orang yang diberi cobaan, tidak mempunyai tangan dan kaki. Dia hanya memiliki badannya saja. tapi hebat, dia bisa melakukan semua aktifitas seperti orang normal, bahkan dia lebih hebat dari orang normal. Dia menjadi motivator di sebuah universitas terkenal di australia.
Sunday, November 20, 2011
6:12 PM
2 comments
Tidakkah Kita Malu Terhadap ALLAH?
Wahai sahabatku yang dirahmati Allah. Janganlah kita berkata bahwa Allah itu tidak adil. Apa kita telah merasa adil kepada Allah? Apa kita tidak pernah sedikitpun meninggalkan atau menunda shalat? Apa kita tidak pernah melupakan anak-anak yatim? Apa kita selalu beribadah kepada-Nya setiap waktu? Seberapa sering kita membaca Al-Qur’an? Sudahkah kita shalat dalam keadaan tidak terburu-buru? Sesungguhnya Allah menyayangi kita, walaupun dosalah yang sering kita persembahkan kepada-Nya.
Tidakkah kita malu terhadap-Nya saat kita tidak beribadah kepada-Nya? Allah begitu sedih saat kita kufur, maksiat, berbuat dosa. Nabi pun menangis di sana. Begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, tapi kita malah sengaja meninggalkan/menunda shalat, sengaja menindas anak yatim, sengaja merusak alam, sengaja berfoya-foya membuang rezeki yang telah Allah berikan, sengaja berbuat hina padahal kita tahu Allah Maha Melihat, sengaja menggunjingkan teman kita yang memiliki kesalahan, sengaja memamerkan aurat-aurat, sengaja menjauhi Allah, sengaja tidak beribadah kepada-Nya. Aku bertanya sekali lagi, TIDAKKAH KITA MALU TERHADAP-NYA? Tidakkah kita ingat, sampai detik ini kita hidup atas rezeki-Nya? Apa yang telah kita persembahkan dalam setiap nafas yang berhembus, setiap waktu yang berjalan, setiap umur yang telah Ia berikan? Rezeki dari-Nya selalu mengalir tanpa henti di setiap nafas dan di setiap waktu yang berjalan. Tapi apakah kita selalu mengalirkan ibadah yang baik untuk-Nya? HARUSNYA KITA MALU SEKALI DIHADAPAN-NYA!
Tidakkah kita malu terhadap-Nya saat kita tidak beribadah kepada-Nya? Allah begitu sedih saat kita kufur, maksiat, berbuat dosa. Nabi pun menangis di sana. Begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, tapi kita malah sengaja meninggalkan/menunda shalat, sengaja menindas anak yatim, sengaja merusak alam, sengaja berfoya-foya membuang rezeki yang telah Allah berikan, sengaja berbuat hina padahal kita tahu Allah Maha Melihat, sengaja menggunjingkan teman kita yang memiliki kesalahan, sengaja memamerkan aurat-aurat, sengaja menjauhi Allah, sengaja tidak beribadah kepada-Nya. Aku bertanya sekali lagi, TIDAKKAH KITA MALU TERHADAP-NYA? Tidakkah kita ingat, sampai detik ini kita hidup atas rezeki-Nya? Apa yang telah kita persembahkan dalam setiap nafas yang berhembus, setiap waktu yang berjalan, setiap umur yang telah Ia berikan? Rezeki dari-Nya selalu mengalir tanpa henti di setiap nafas dan di setiap waktu yang berjalan. Tapi apakah kita selalu mengalirkan ibadah yang baik untuk-Nya? HARUSNYA KITA MALU SEKALI DIHADAPAN-NYA!
Pernahkah kita berfikir, apa Allah merasa senang saat kita shalat dan beribadah kepada-Nya? Yang kita fikirkan hanya sebuah keegoisan untuk diri kita sendiri. KITA BEGITU LICIK, BERKATA BAHWA “ALLAH ITU TIDAK ADIL” PADAHAL KITA SENDIRI TIDAK PERNAH ADIL KEPADA ALLAH. ALLAH ITU MAHA ADIL, BERHUSNUDZONLAH KEPADA-NYA.
Allah begitu dekat wahai sahabatku, dekatkanlah diri kita terhadap-Nya. Jangan berfikir dosa-dosa yang telah lalu, mulailah dari sekarang untuk lebih dekat dengan-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun terhadap hamba-Nya yang mau bertaubat.
6:10 PM
No comments
Mereka dan Kita
Orang lain diluar sana punya masalah yang lebih berat dari kita. Mereka tidak mempunyai kaki ataupun anggota tubuh lain yang tidak ada. Pagi mereka makan kadang siang-malamnya hanya minum.
Pekerjaan mereka hanya sekedar menunggu belas kasihan orang lain, atau bernyanyi di lampu merah atau menaiki kendaraan umum.
Mereka tidak mengenyam pendidikan, bahkan tidur hanya berselimut langit dan beralas tanah.
Kadang baju mereka, mereka ganti satu minggu sekali.
Mereka sebenarnya ingin hidup berkecukupan, tapi apalah daya? Anggota badanpun kurang. Tapi mereka masih bisa bersyukur dengan apa yang mereka terima, karena mereka masih bisa bertahan hidup dan hebatnya mereka bisa menghadapi masalah mereka.
Merekalah contoh untuk kita, merekalah yang mendorong kita untuk lebih berusaha dalam hidup dan berusaha bersyukur. Tapi masih ada orang yang berkecukupan malah lari dari masalahnya dan tidak bersyukur dengan yang diterimanya.
Hadapilah masalahmu wahai orang-orang yang berkecukupan, jangan lari dari takdir hidupmu sendiri. Terus bersyukur dengan apa yang diterima.
Janganlah kamu berbesar kepala dan menjadi orang kikir, kamu bisa menjadi orang yang berkecukupan karena Allah dan karena kamu melihat dari orang jalanan hingga kamu mau berusaha.
7:13 AM
No comments
Lambaian Mengejar Mimpi
Lambaian Mengejar Mimpi
Dia berlari dibawah hijaunya rembulan
Dan hamparan lambaian ilalang yang beranjak dewasa
Kakinya tergetar hebat menggapai bintang
Yang meluncur ke ufuk barat jatuh-bangunnya
Serakan tulang yang rapuh
Limbangan air raga
Bahkan nafas yang terbantai
Ia serahkan pada bintang yang entah dimana inginnya
Lalu keranda kehidupan membopongnya
Lewat busur pelangi dan sayup-sayup angin
Menemui bintang kelana penyinar gulita tadi
Kisahnya membatu
Sayang, bintang tak hendak datang dengan kedipan
Kembali, kisahnya membatu
Tapi, dialah karang
Dengan kerikil runcing disetiap porinya
Melawan ombak dengan tombak
Sang Bintangpun membatu
Lewat lolongannya
Aku tahu
Dia berkata “Aku dapat!”
Kisahnya kembali berjalan
5:37 AM
No comments
Guru yang Hebat atau Murid yang Hebat
Hari Ini Aku Belajar, Hari Ini Pula Aku Akan Menjadi Lebih Baik
Suatu saat seorang guru agama islam sedang mengajar di kelasnya.
"Wahai anak-anakku yang 'mama' --begitulah murid memanggilnya-- cintai, tidakkah kalian tau? Allah begitu dekat dengan kita. Mama ingin memberi sebuah tugas kepada kalian, apa kalian akan menyanggupinya?" Dengan tutur kata yang lemah-lembut serta senyum yang menghias wajahnya, wanita itu menawarkan sebuah tugas kepada siswa/siswinya.
"Iya mama, apapun tugas yang mama berikan adalah pelajaran yang berharga untuk kami." salah seorang siswi menjawab pertanyaannya.
"Baiklah kalau begitu. Mama hanya ingin dalam waktu satu bulan ini, kalian shalat tepat waktu, ikhlas dan khusyuk. Cobalah kalian lebih dekat dengan Allah, lewat bacaan shalat yang teratur dan benar. Lalu setelah satu bulan, kalian buat sebuah tulisan apa yang kalian rasakan setelah melaksanakan apa yang mama perintahkan. Mama mempunyai hadiah diatas harga Rp.1.000.000,00." Senyum kembali menghiasi wajahnya. "Mama berjanji" Tegasnya.
Serentak semua anak bersorak mendengar nominal sehebat itu. Bel tanda pelajaran telah berakhir.
“Baiklah, karena waktu telah habis cukup sampai di sini dulu. Sekian dari mama, jangan lupa kerjakan tugas kalian. Wabilahitaufik walhidayah wassalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh” akhir mama. Mama beranjak keluar kelas.
Setelah satu bulan, mama pun menagih janjinya.
"Wahai anak-anakku, bagaimana dengan tugas kalian? Sekarang satu per satu kumpulkan. Jangan lupa tulis nama kalian." Raut wajahnya tak henti mengeluarkan senyuman.
Semua siswa berlontang-lanting memberikan hasil karyanya kepada Mama.
"Baiklah, akan mama lihat apa hasil kerja kalian. Besok akan mama umumkan." Mama pun pergi lagi, karena hari itu tidak ada jam pelajarannya.
Beberapa orang sepertinya tidak sabar menunggu hari esok.
Esok harinya, mama kembali pada kelas yang sama.
"Ya anakku, ada satu orang yang tidak mengumpulkan disini, siapakah itu?" Mama bertanya. Satu orang siswi mengacungkan tangannya dan seraya berkata "Saya mama." Semua temannya terlihat menyorakinya.
"Sebentar Ya anakku, tidak baik menyoraki seperti itu, jagalah ucapan kalian dari hal yang tidak penting." Katanya sambil menenangkan siswa/siswi lain. "Apa kemarin kamu tidak sekolah nak?" Lanjutnya memalingkan wajah ke arah siswi yang mengacungkan tangannya tadi.
"Saya sekolah mama." Jawabnya, ia tertunduk.
"Lalu apa alasanmu tidak mengumpulkannya?" Tanya Mama semakin penasaran.
"Ya Mama, bukankah kita harus ikhlas dalam beribadah kepada Allah? Saya tidak menulis bukan karena saya tidak mengerjakan. Selama satu bulan itu saya berusaha dekat dengan Allah, saya sadar selama ini saya telah jauh dari Allah, saya merasa kecil dihadapan-Nya, rasa syukur saya begitu sedikit. Saya malu untuk menulis apa yang saya rasakan dalam melaksanakan perintah mama. Saya mencintai Allah, saya tidak ingin ada orang yang tahu seberapa cinta saya kepada Allah, cukup saya dan Allah yang tahu. Tanpa tulisan itu percayalah mama, saya telah mengerjakannya. Hadiah Rp.1.000.000,00 itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang telah saya rasakan, saya cukup dengan begini saja. " Tanpa disadari, ia meneteskan air mata. Mama menghampirinya lalu ikut menangis. Siswa-siswi lainnya menundukan kepala, mungkin malu atau sebagainya.
"Wahai anakku, kaulah yang mama harapkan, kau ikhlas dalam beribadah. Inilah hadiah yang mama janjikan kepadamu. Ini adalah hadiahmu di dunia dari Mama atas rezeki Allah, di akhirat sana Allah telah menjanjikan hadiah yang jauh lebih besar daripada ini. Cintailah Allah dan dekatlah dengannya, teruslah mendekat." Tangan lembut mama mengelus-elus kepala siswi itu, sembari menyodorkan sebuah kotak.
"Tidak ma, saya merasa cukup dengan apa yang Allah berikan saat ini dan selamanya." Siswi itu menolak apa yang di hadiahkan oleh Mama, diluar dugaan. Subhanallah sekali.
"Baiklah jika kau menolaknya Ya anaku." Mama mengusap air matanya, lalu kembali ke depan kelas.
"Wahai anak-anakku yang mama cintai. Hari ini kita belajar, bahwa ibadah kepada Allah haruslah ikhlas tanpa adanya sebuah iming-imingan yang di harapkan. Mama tidak kecewa kepada kalian yang mungkin punya rasa ingin iming-imingan yang mama berikan, belajarlah dari hari ini. Dekatlah dengan Allah secara ikhlas, maka kalian akan merasakan apa yang belum kalian rasakan dan kalian akan merasakan sesuatu yang harganya tidak dapat dinilai dengan uang. Sesungguhnya hadiah yang bernilai rupiah tertinggi pun di mata kita, itu tidak akan ada nilainya jika kita merasakan cinta dari Allah. Dekatkanlah diri kalian terus dekatkanlah kepada Allah, maka Allah akan lebih dekat dengan kalian."
Beberapa siswa/siswi menangis, Seorang siswi berlari ke depan dan memeluk mama sambil menangis dan berkata "Alangkah indah aku mempunyai seorang guru sepertimu ma, pelajaran yang sangat berharga. Terima kasih."
Lalu semua siswa/siswi mengikutinya memeluk Mama.
Wednesday, May 11, 2011
6:48 PM
No comments
Disetiap langkahku, jangan pernah ada kata menyerah :)
Ketika kamu jatuh dalam serbuan hujan
Tanpa kamu tahu kemana harus pergi
Ketika kamu terpelosok dalam rasa sakit
Kamu sadar kamu hanyalah seorang diri
Ketika kamu bersimbuh untuk melindungimu
Tetapi tidak seorangpun yang datang
Dan kamu merasa seorang diri
Tenanglah, kamu hanya belum menemukan jalan pulangmu
Kamu bisa dapatkan semua itu sendiri
Tenanglah
Seperti apa yang hati kecilmu katakan
'Aku bisa membuat semua itu indah seperti hujan
Aku bisa berdiri untuk beberapa kalinya
Dengan diriku sendiri
Dan aku tahu bahwa aku cukup kuat untuk tersakiti
Dan setiap waktu berdetak aku merasa takut
Aku tetap bertahan untuk prisipku
Dan aku bangkit untuk menikmati hidupku
Aku bisa membuat semua itu indah seperti hujan'
Ketika kamu terjatuh
Jangan kamu berikan rasa menyerahmu
Jadi, jagalah semuanya
Dalam setiap langkah
Dan kamu akan menemukan apa yang kamu inginkan
Untuk mempersiapkan apa yang ingin kamu katakan
Dan apabila angin berpindah
Seperti bayangan yang tumbuh dan menghilang
Jangan takut
Tidak ada yang tidak bisa dihadapi
Jangan ragu
Tetap tenang dan bersinarlah
Ya, kamu bisa membuat semua itu indah seperti hujan